Pentingnya Peran Masyarakat dalam Pelestarian Hewan Langka di Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurut Dr. Ir. Soekirman, M.Si., seorang pakar lingkungan hidup, “Tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, upaya pelestarian hewan langka di Indonesia akan sulit untuk berhasil.”
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan hidup hewan langka, seperti harimau Sumatera, orangutan, dan badak Jawa. Dengan kesadaran dan kepedulian masyarakat, habitat hewan langka dapat terlindungi dan upaya perburuan ilegal dapat dicegah.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, populasi harimau Sumatera hanya tinggal sekitar 400 ekor dan badak Jawa hanya sekitar 60 ekor. Hal ini menunjukkan betapa langkanya hewan-hewan ini di alam liar. Oleh karena itu, peran masyarakat dalam pelestarian hewan langka sangatlah krusial.
Salah satu contoh keberhasilan pelestarian hewan langka berkat peran masyarakat adalah kasus peningkatan populasi orangutan di Taman Nasional Gunung Leuser. Melalui program edukasi dan partisipasi masyarakat lokal, populasi orangutan berhasil meningkat secara signifikan.
Menurut Prof. Dr. Ani Mardiastuti, seorang ahli biologi hewan, “Masyarakat memiliki pengetahuan lokal yang sangat berharga dalam menjaga keberlangsungan hewan langka. Mereka juga memiliki keahlian dalam berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut.”
Dalam hal ini, peran penting masyarakat tidak hanya sebatas sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam upaya pelestarian hewan langka. Melalui kerjasama antara pemerintah, LSM, dan masyarakat, diharapkan hewan langka di Indonesia dapat terus bertahan dan tidak punah. Jadi, mari kita jaga keberagaman hayati Indonesia dengan menjaga hewan langka yang ada.