Kepunahan hewan di Indonesia memiliki dampak negatif yang sangat besar bagi ekosistem dan manusia. Dampak negatif akibat kepunahan hewan di Indonesia tidak bisa dianggap remeh, karena hal ini berdampak luas terhadap kehidupan kita semua.
Menurut Dr. Ani Mardiastuti, seorang pakar konservasi hewan di Indonesia, kepunahan hewan di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. “Kepunahan hewan di Indonesia terus meningkat akibat dari berbagai faktor seperti perubahan iklim, perburuan liar, dan kerusakan habitat alami,” kata Dr. Ani Mardiastuti.
Salah satu dampak negatif akibat kepunahan hewan di Indonesia adalah terganggunya keseimbangan ekosistem. Hewan-hewan yang telah punah memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam, dan jika mereka punah, maka ekosistem akan terganggu. “Kepunahan hewan dapat memicu domino effect yang berdampak pada berbagai spesies lainnya dan bahkan pada manusia,” tambah Dr. Ani Mardiastuti.
Selain itu, dampak negatif akibat kepunahan hewan di Indonesia juga berdampak pada sektor ekonomi. Banyak hewan yang punah merupakan sumber daya alam yang bernilai ekonomi tinggi, seperti harimau sumatera dan badak bercula satu. “Kepunahan hewan ini berdampak pada hilangnya potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari hewan-hewan tersebut,” ujar Prof. Bambang Supriyanto, seorang ahli ekonomi sumber daya alam.
Untuk itu, penting bagi kita semua untuk ikut serta dalam upaya konservasi hewan di Indonesia. Menjaga kelestarian hewan-hewan yang masih ada dan mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan hewan harus menjadi prioritas bersama. Kita perlu sadar bahwa dampak negatif akibat kepunahan hewan di Indonesia bukan hanya masalah lingkungan, namun juga masalah kemanusiaan. Semua pihak harus berkolaborasi untuk melindungi keberagaman hayati Indonesia sebelum terlambat.