Tradisi Hewan Kurban 2024: Makna dan Filosofi di Baliknya


Tradisi Hewan Kurban 2024: Makna dan Filosofi di Baliknya

Hari raya Idul Adha merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu tradisi yang selalu dilakukan pada saat Idul Adha adalah tradisi hewan kurban. Tradisi ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim AS dan memiliki makna serta filosofi yang sangat dalam.

Menurut Ustadz Abdul Somad, hewan kurban merupakan bentuk pengorbanan dan pengabdian kepada Allah SWT. Dalam sebuah ceramahnya, beliau menjelaskan, “Hewan kurban memiliki makna yang sangat mulia, yaitu sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada umat-Nya.”

Tradisi hewan kurban juga mengandung filosofi tentang keikhlasan dan kepedulian terhadap sesama. Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam, menyatakan, “Ketika seseorang melakukan kurban, ia seharusnya tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, namun juga memikirkan orang-orang yang membutuhkan.”

Menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia), hewan kurban yang disembelih haruslah sehat dan layak konsumsi. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial umat Muslim terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam sebuah fatwa, MUI menjelaskan, “Kurban yang layak adalah kurban yang bermutu baik dan dapat dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkannya.”

Tradisi hewan kurban juga mengajarkan tentang kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan. Seperti yang tertuang dalam Al-Qur’an, “Dan janganlah kamu mengatakan tentang sesuatu yang kamu bunuh (sembelih) itu: “Sesungguhnya ini adalah kurban.” (Al-An’am: 138). Hal ini mengajarkan umat Muslim untuk bersikap rendah hati dan tidak sombong atas apa yang mereka korbankan.

Dengan memahami makna dan filosofi di balik tradisi hewan kurban, kita diharapkan dapat menghayati dan merasakan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Quraish Shihab, seorang ahli tafsir Al-Qur’an, “Hewan kurban bukan hanya sekedar ritual, namun juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan kita.”

Sebagai umat Muslim, mari kita selalu menjaga tradisi hewan kurban ini dengan penuh keikhlasan, kepedulian, dan keteguhan hati. Semoga tradisi hewan kurban dapat terus menjadi bagian dari kehidupan umat Islam dan memberikan berkah yang melimpah di tahun-tahun mendatang. Amin.