5 Spesies Hewan Langka yang Terancam Punah di Tanah Air


Hewan langka merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati di Indonesia. Namun, sayangnya, ada lima spesies hewan langka yang kini terancam punah di Tanah Air. Ini menjadi perhatian serius bagi para ahli konservasi dan pecinta alam.

Salah satu spesies yang terancam punah adalah harimau Sumatera. Menurut data dari World Wildlife Fund (WWF), populasi harimau Sumatera hanya tinggal sekitar 400 ekor. Dr. Ani Mardiastuti, Direktur Konservasi dan Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan harimau Sumatera terancam punah adalah perburuan ilegal dan hilangnya habitatnya akibat pembabatan hutan.

Selain harimau Sumatera, orangutan Sumatera juga termasuk dalam daftar hewan langka yang terancam punah. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasi orangutan Sumatera turun drastis dalam beberapa dekade terakhir akibat perburuan ilegal dan kerusakan hutan yang terus meningkat. Dr. Ian Singleton, Direktur Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP), mengatakan bahwa langkah-langkah konservasi yang lebih serius perlu segera diambil untuk menyelamatkan spesies ini.

Selain harimau Sumatera dan orangutan Sumatera, gajah Sumatera juga terancam punah. Menurut Wildlife Conservation Society (WCS), populasi gajah Sumatera hanya tinggal sekitar 2.400 ekor. Dr. Noviar Andayani, Direktur Program Konservasi Gajah WCS Indonesia, menekankan pentingnya perlindungan habitat gajah Sumatera dan penegakan hukum terhadap perburuan ilegal sebagai langkah mendesak untuk menyelamatkan spesies ini.

Leopard Jawa juga termasuk dalam daftar hewan langka yang terancam punah di Tanah Air. Menurut data dari IUCN, populasi leopard Jawa hanya tinggal sekitar 350 ekor. Dr. Hariyo Wibisono, Ketua Indonesian Tiger Conservation Forum, mengatakan bahwa kerusakan habitat dan konflik dengan manusia menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup leopard Jawa.

Terakhir, kita juga perlu memberikan perhatian khusus terhadap badak Jawa yang terancam punah. Menurut Save the Rhino International, populasi badak Jawa hanya tinggal sekitar 58 ekor. Dr. Widodo Ramono, Direktur Yayasan Badak Indonesia, menegaskan bahwa upaya konservasi yang lebih intensif dan kolaboratif perlu dilakukan untuk menyelamatkan badak Jawa dari kepunahan.

Dengan semakin menyusutnya populasi hewan langka di Indonesia, para ahli konservasi dan pecinta alam perlu bekerja sama untuk melindungi dan melestarikan keberagaman hayati yang ada. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Ani Mardiastuti, “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi hewan langka yang terancam punah agar generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan alam Indonesia.”